Jenis Perkara Yang Menjadi Kewenangan Pengadilan Agama
(Pasal 49 UU No. 3 Tahun 2006)
1. | Perkawinan | |
a. | Izin beristeri lebih dari seorang; | |
b. | Izin melangsungkan perkawinan bagi orang yang belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun, dalam hal orang tua wali, atau keluarga dalam dalam garis lurus ada perbedaan pendapat; | |
c. | Dispensasi Kawin; | |
d. | Pencegahan Perkawinan; | |
e. | Penolakan Perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah; | |
f. | Pembatalan Perkawinan; | |
g. | Gugatan Kelalaian atas Kewajiban Suami dan Isteri; | |
h. | Perceraian karena Talak; | |
i. | Gugatan Perceraian; | |
j. | Penyelesaian Harta Bersama; | |
k. | Penguasaan Anak; | |
l | Ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan anak bilamana bapak yang seharusnya bertanggungjawab tidak mematuhinya; | |
m. | Penentuan kewajiban pemberian biaya hidup oleh suami kepada bekas isteri atau penentuan suatu kewajiban bagi bekas isteri; | |
n. | Putusan tentang sah tidaknya seorang anak; | |
o. | Putusan tentang Pencabutan Kekuasaan Orang Tua; | |
p. | Pencabutan Kekuasaan Wali; | |
q. | Penunjukan orang lain sebagai wali oleh pengadilan dalam hal kekuasaan seorang wali dicabut; | |
r. | Penujukan seorang wali dalam hal seorang anak yang belum cukup umur 18 (delapan belas) tahun yang ditinggal kedua orang tuanya; | |
s. | Pembebanan kewajiban ganti kerugian atas harta benda anak yang ada dibawah kekuasaannya; | |
t. | Penetapan asal-usul seorang anak dan penetapan pengangkatan anak berdasarkan hukum Islam; | |
u. | Putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan untuk melakukan perkawinan campuran; | |
v. | Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan; | |
2. | Waris, meliputi : Penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris, dan melaksanakan pembagian harta peninggalan tersebut, serta penetapan pengadilan atas permohonan seseorang tentang penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan bagian masing-masing ahli waris; | |
3. | Wasiat; | |
4. | HIbah; | |
5. | Wakaf; | |
6. | Zakat; | |
7. | Infaq; | |
8. | Shadaqah; | |
9. | Ekonomi Syari'ah, meliputi : | |
a. | Bank Syari'ah; | |
b. | Lembaga Keuangan Mikro Syari'ah; | |
c. | Asurasnsi Syari'ah; | |
d. | Reasuransi Syari'ah; | |
e. | Reksadana Syari'ah; | |
f. | Obligasi Syari'ah dan Surat Berharga Berjangka Menengah Syari'ah; | |
g. | Sekuritas Syari'ah; | |
h. | Pembiayaan Syari'ah; | |
i. | Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syari'ah; | |
j. | Bisnis Syariah |